begundal lowokwaru

Band
yang dibesarkan di sebuah kota yang cukup di Indonesia.Didearah Malang
lah mereka mendewasa,tepatnya Singosari yang mengandung sejarah yang
begitu kuat untuk Indonesia.
Sepuluh tahun kemarin Begundal Lowokwaru hanya sebuah selentingan ringan
dari mulut Indra binatang dan Ustardz Chipeng, tentang sebuah perubahan
tidak harus di lakukan di kota atau kota metropolitan, semua bisa di
mulai tergantung dengan apa yang harus dimulai, lahirlah sebuah band
tanpa personil bernama Begundal Lowokwaru, sebuah band yang sedikit
banyak terpengaruh band-band lokal yang nakal dan mempunyai statement
tentang fashion punk yang jelas pada era itu, seperti Laga Bara, Runtah,
dan juga komunitas-komunitas street punk era awal seperti Realino,
Sriwedari, Meruya, dan banyak lagi.
Hari itu
sekitar jam 8 malam, 31 desember 1998, Indra Bintang dan Ustardz chipeng
berencana merayakan tahun baru di klayatan, diatas motor akhirnya
lahirlah nama Begundal Lowokwaru, sebuah band dengan dua personil, dan
esok harinya beberapa personil seperti, Buyung Mukembe, age’ pipo pilipo
AKA Panda, Sableng, Fordi, Koko Ombat, membantu proyek gak jelas
itu.Berbekal lagu-lagu yang tercipta di perempatan kecil Sidodadi,
sebuah tempat didekat pasar Singosari,
Begundal Lowokwaru mulai berani unjuk gigi di panggung-panggung kecil
acara punk atau kadang dapat sisa waktu dari penampilan salah satu
kerabat mereka, sebuah band skapunk Skatoopid.Dan waktu mulai bergulir,
lagu-lagu seperti Road to the bottle(equality), oi!seplok, ataupun
saudara sebotol mulai akrab dikumandangkan. Dengan mengangkat mengangkat
isu-isu jalanan dengan cara penulisan lirik yang lebih gamblang,
Begundal Lowokwaru mulai merangkul audiensi yang lebih luas, walaupun
tidak sedikit yang mempertanyakan ataupun menentang isu-isu yang mereka
tawarkan.Setelah lahir beberapa lagu yang dirasa cukup untuk membuat
sebuah album, dan personil yang dirasa cukup, Begundal Lowokwaru merekam
album pertama mereka yang kemudian diberi judul Street drunk rock, di
Nada Musica studio surabaya, album ini berisi 11 lagu straight to the
point street punk anthem, dengan personil, ustardz Chipeng(vokal), John
gembel gua Selarong(gitar), Sableng tangisan boot(bass), gopel titisan
kiley(drum), dan dibantu Paduan suara Punkemiz Antartika Sidoarjo, Album
ini keluar dipasaran di bawah label Street drunk rock records pada
akhir 1999. Setelah keluarnya album ini, lagu-lagu begundal yang
sebelumnya hanya dinyanyikan teman-teman mereka, kini mulai berkumandang
dibeberapa komunitas yang bisa di bilang awal waktu itu, tawaran
panggung mulai dari Jakarta hingga pulau Dewata mereka libas semua,
penjualan album yang mencapai 2000 keping bisa dibilang cukup fenomenal
untuk sebuah band dari kota kecil dengan kemampuan bermusik yang ala ala
kadarnya. Album pertama dengan respon yang cukup bagus ini mengantarkan
Begundal Lowokwaru mengerjakan proyek split album dengan salah satu
baurekso Sayidan Skinhead “the Sardonic”, album ini dikerjakan
diYogyakarta dan dirilis oleh Realino records Yogyakarta, berisi 11 lagu
dari dua band ini dan beredar dengan sangat terbatas hanya 75 kopi!
Setelah rilis split mereka beredar, masa ini banyak terjadi perubahan,
John gembel mengundurkan diri, age’ pipo pilipo masuk kembali mengisi
posisi bas dan Sableng mengisi posisi gitar ritem, dan Begundal
Lowokwaru juga menggamit Antok Celeng diposisi gitar utama. Dengan
formasi ini Begundal Lowokwaru menggodok materi album kedua mereka,
Akhirnya sebelas lagu yang mayoritas berbahasa Inggris ini dirilis pada
awal 2003, Dengan titel “Suburban legion” album ini secara musikal
merupakan explorasi atau pendewasaan dari musik Begundal Lowokwaru itu
sendiri, dengan penambahan alat musik tradisional/alat yang dipakai
untuk berjualan arbanat, menjadikan musik Begundal Lowokwaru sebagai
wacana baru bagi Indonesian punk scene.Setelah Fase album ini, Begundal
Lowokwaru terbentur antara hidup dan musik, Sableng dan Celeng harus
bekerja di Bali, Ustardz Chipeng pergi ke Kalimantan, dan Gopel ke
Sumatera, Pada Fase ini Indra Binatang berusaha memperpanjang nafas
Begundal Lowokwaru dengan bantuan beberapa teman. Masa kurang
bergeliatnya Begundal Lowokwarupun berlangsung cukup lama,dalam kurun
waktu itu Begundal Lowokwaru hanya menghasilkan 1 lagu untuk kompilasi
patriot 666 records bali berjudul …And the bottle for all, dan juga
rilis dari Realino Records Oi! penalti. Akhir 2004 Ustardz Chipeng
kembali ke Malang, Antok Celengpun beberapa saat sebelumnya sudah
berlabuh di Malang, beberapa lagu barupun mulai di geber dengan Formasi,
Ustardz Chipeng, Antok Celeng, Age’ pipo pilipo, Bansheng blokotok, dan
Udin Bach Cock(screaming factor). Dengan Formasi ini Begundal
melahirkan beberapa lagu di studio ANTZ Malang, 4 lagu yang mereka
hasilkan mulai berkelana dari komputer ke komputer dengan bentuk MP3,
dengan format lebih ringan tapi lebih rapi dan pasti sangat beraroma
Begundal, walaupun masih berbentuk demo lagu-lagu tersebut mulai menjadi
Anthem di kota dingin ini. Awal 2006 terjadi lagi pergantian personil
ditubuh Begundal Lowokwaru, Bansheng Blokotok berhenti karena tidak siap
dengan jadwal tour yang padat yang sering berbenturan dengan
pekerjaannya, sedangkan Udin Bach cock harus lebih serius dengan bandnya
sendiri Screaming Factor, kemudian posisi mereka di isi kembali oleh si
anak hilang Indra Binatang yang mulai jarang bermain band karena
Skatoopid vakum, dan teman seperjuangan Indra binatang di proyek
diskopunk-nya Diskoteror, an independence drumer,Rosi Kobra (yg sering
membantu beberapa band signifikan di Malang) di posisi drum. Dan formasi
inipun mulai menggeber materi untuk album selanjutnya, setelah
kesibukan personil dan jadwal tour yang lumayan padat dari kota kekota,
akhirnya berbekal 20 lagu mereka menggilas WW studio Malang untuk
merekam album ke-3 mereka, setelah merekam materi dasar pengerjaan
mixing dan mastering dikerjakan di GG studio, hanya sembilan lagu yang
dimuat album terbaru mereka. Dengan titel Punk Is A Threat Not A Fashion
Tips( Goin’ Traditional ) Album ini mulai menggoyang pasaran pada maret
2008, dengan penjualan yang fantastis mencapai 1000 keping lebih
setelah 2 bulan pertama, album ini merupakan jawaban atas kehausan para
penikmat Begundal Lowokwaru yang merindukan karya mereka sejak lama, Di
Fase ini sekali lagi Indra Binatang harus menghilang sekali lagi untuk
membangun mahligai perkawinan, dan posisinya sementara digantikan oleh
gitaris serbabisa Acoy Geboy (SATCF,kids next door,soldiers embrace),
Feri Gendut (Dive into Summer),dan sekarang acoy telah terbaptis menjadi
bagian keluarga besar BL. Dengan formasi terakhir ini mereka menggulung
jawa-bali selama april sampai Juni.Dan sekarang Begundal sedang
bekerja, menggodok, berlatih, fingering, dan merekam materi2 baru untuk
album ke-4 mereka.
REUNI AKBAR PARA PEMINUM
bangun pagi
nikmati hari cerah,yang indah
tancap gas
scuter butut ku,susuri jalanan